"I Thirst Project", 2008 Festival Air International,
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Bandung
*One of the two projects I presented at the Festival Air (water)
The photos were collected through an online call to participate and share their images and photos with water element. Through this interaction using the web as the medium, I made photo montage on the wall like a flow of water...
thank you to:
Hendra Takoer Prawira, Rachman Sabur, Dita Rosmaritasari, Bayu Mede, Lea, Lucky, Payung Hitam, STSI students and especially to those who submitted their photos...
Mark's participation to the festival is supported by Arts Network Asia
Air, Sahabat Sekaligus Musuh
Pirikan Rakyat Online
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=22870
FESTIVAL Air Internasional 2008 yang digelar Yayasan Payung Hitam Bandung bekerja sama dengan Kedutaan Besar Belanda dan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, dibuka dengan pertunjukan teater "Perahu Noah" hasil karya Rachman Sabur yang sekaligus sebagai sutradara, Jumat (16/5) malam di STSI, Jln. Buahbatu No. 212 Bandung.
Pertunjukan teater tanpa teks, yang sepenuhnya mengandalkan gerak tari dan suara-suara elektronik itu, setidaknya berkisah tentang makna air bagi kehidupan manusia.
Air dalam konteks yang demikian itu pada satu sisi bisa menjadi sahabat bagi manusia, dan bisa juga menjadi musuh yang nyata manakala manusia merusak lingkungan hidupnya sendiri secara membabi buta.
"Festival Air Internasional 2008 bermuara pada kesadaran akan pentingnya manusia menjaga lingkungan hidup di muka bumi. Pada satu sisi, manusia bisa musnah dari muka bumi bukan disebabkan oleh perang, akan tetapi disebabkan rusaknya lingkungan hidup. Bila sumber-sumber air kita rusak, maka akan rusak pula manusia di muka bumi. Ketergantungan manusia terhadap air sungguh besar adanya," ujar Rachman Sabur, yang juga bertindak sebagai ketua penyelenggara acara tersebut.
Dua pertunjukan lainnya yang digelar semalam adalah pemutaran video art karya Mark Salvatus & Takoer, dan pertunjukan "Tari Air" karya koreografer Miroto. Kedua pertunjukan yang digelar setelah pertunjukan teater "Perahu Noah" cukup menarik untuk diapresiasi karena kedua pertunjukan tersebut pada satu sisi menyadarkan kita sebagai bangsa yang kaya dengan air.
Namun demikian, meski bangsa dan negara ini kaya dengan air, toh pada hakikatnya bangsa ini tidak pernah bisa mengelola sumber air dengan baik. Banyak aliran sungai yang dicemari limbah industri. Akibatnya, selain mematikan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar sumber air yang tercemar itu, manusia pun terkena dampaknya.
"Jadi, air itu sangat penting bagi kehidupan manusia," kata Ketua STSI Bandung, Drs. Enoch M.Hum., dalam sambutannya pada pembukaan festival itu. (Soni Farid Maulana/"PR")***
Lists of participating artists:
Theater
Teater Payung Hitam (Bandung)
AirPutu Wijaya (Bandung)
STSI (Bandung)
Dance
Miroto Dance Theater (Jogyakarta)
Music
Iwan Abdulrachman
I Wayan Sadra
Suhendi Afrianto
Poetry Reading
Godi Suwarna
Video/Photography Installation
Tikka Sears & Manuel Castro (
Ivana Stojakovic (
Mark Salvatus (
Raoul Wijffels (
Ray Bachtiar (
Hendra Takoer (
Bulqini Jalaludin (
Seminar
Prof. Jakob Sumardjo
Endo Suanda MA
Iwan Abdulrachman
Moderator: Andar Manik